Selasa, 29 Mei 2012


KUALIFIKASI  DAN KOMPETENSI GURU TPQ
(Dalam rangka workshop pengajaran dan pengembangan pembelajaran TPQ)[1]
MUQODDIMAH
Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih dan penyayang, sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada nabi kita nabi agung Sayyidina Muhammad shollallu ‘alaihi wasallam.  Amma ba’du : Pendidikan merupakan kebutuhan setiap orang, perkara yang paling penting dari yang penting lainya,[2] tanpa pendidikan maka manusia tidak mampu berbuat sesuai dengan yang diinginkanya, tidak bisa mencapai kebahagiaan dunia dan juga akherat, oleh karenanya kita harus bersama-sama memperhatikanya, peduli dengan kelangsungan umat manusia khususnya masyarakat muslim agar bisa memelihara hak-hak kemanusiaan,keagamaan dan  kebangsaan.
Pendidikan berasal dari kata Robba-yurobbi-tarbiyatan  yang berarti ; mengasuh, mendidik, memelihara[3] berdasarkan kamus bahasa Indonesia 1991:232 berasal dari kata “didik” yang artinya pemeliharaan dan pemberian latihan,secara terminology   bisa dilihat dalam UU NO 20 Tahun2003 tentang Sistem pendidikan Nasional yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan agama diarahkan menjadi sebuah kebutuhan yang tak terelakkan bagi kita semua, merupakan hal yang wajib dituntut oleh pribadi muslim, Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ/TPA) diupayakan juga tidak hanya pengajaran an sich yang disampaikan  tapi juga mengarah kearah pendidikan secara komprehensif  mewujudkan para peserta didik yang  memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk mewujudkanya maka banyak komponen yang menunjang terhadap terjadinya proses pendidikan di TPA/TPQ diantaranya : fasilitas, kurikulum dan lebih-lebih  ustadz/ustadzah/guru. Menjadi guru berdasarkan tuntutan hati nurani tidaklah semua orang dapat melakukannya, karena orang harus merelakan sebagian besar dari seluruh hidup dan kehidupannya mengabdi kepada agama, negara dan bangsa guna mendidik anak didik menjadi manusia yang berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah.
Guru Al-Qur‘an  adalah pembimbing dan pengaruh yang bijaksana bagi anak didiknya, pencetak para tokoh dan pemimpin umat. Untuk itu para ulama dan tokoh pendidikan telah memformulasi syarat-syarat dan tugas guru Al-Qur‘an. Berbagai syarat dan tugas guru Al-Qur‘an  tersebut diharapkan mencerminkan profil guru Al-Qur‘an  yang ideal yang diharapkan dalam pandangan Islam.
Sebelum memaparkan materi saya ingin menyitir sebuah maqolah dari ulama kita sebagai berikut :
Ibnu Al-Mubarok RA berkata :
لا يزال الرجل عالما ما طلب العلم, فاذا ظن انه قد علم فقد جهِل
Seseorang itu dikatakan berilmu jika terus menerus mencari ilmu, apabila dia menganggap dirinya sudah mengetahui segalanya maka sesungguhnya dia adalah orang yang bodoh.
Imam waki’ berkata : seseorang dikatakan berilmu  apabila dia  mau mendengarkan orang yang lebih tinggi darinya, yang sebaya denganya dan lebih bawah darinya[4]
Sebenarnya saya belum pantas memberikan materi pada saat ini tapi tiada rotan akarpun jadi mudah-mudahan ilmu yang sedikit , akar yang belepotan tanah walaupun berada dibawah bisa memberi manfaat bagi orang-orang yang ilmunya berada diatas  yang memiliki pohon tinggi menjulang berlimpah buah.amin ya mujibas saailin.



PEMBAHASAN
KUALIFIKASI  DAN KOMPETENSI GURU Al-QUR’AN
Ø  Modal dasar guru TPQ
Semua ibadah tentu harus didasari niat yang lurus, seorang guru sebelum melangkah memasuki dunia al-Qur’an hendaklah didasari niat ikhlas karena Allah ta’ala, Al-qur’an jangan dijadikan tujuan bersifat duniawiyah, bukan untuk mencari pujian orang lain. Dari sinilah merupakan modal awal  dari masuknya ilmu kepada anak didik kita.
Disamping itu guru Al-Qur’an diusahakan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :[5]
1.      Memperbaiki diri dengan akhlaq yang sesuai dengan ajaran agama
2.      Memiliki sifat zuhud dunia
3.      Tidak terpengaruh pada lingkungan masyarakat
4.      Memiliki kepedulian yang tinggi
5.      Bermuka manis dan berseri serta sabar
6.      Selalu bersih baik badan maupun pakaian
7.      Menjauhkan diri dari sifat-sifat jelek, misalnya ; ‘ujub, riya’, hasud, takabbur, dan lainlain
8.      Selalu berdzikir pada Allah dan tawakkal dalam segala hal
Ø  Syarat-syarat guru TPA/TPQ
*      Sudah ngaji dengan  guru yang bersambung sanadnya sampai kanjeng nabi Muhammad SAW
Dalam al-Qur’an Surat al-Qiyamah 16-19 :
لا تحرك به لسانك لتعجل به (16) ان علينا جمعه وقرأنه (17)
فاذا قرأناه فاتبع قرأنه (18)ثم ان علينا بيانه (19)
Artinya :
16. janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu.
19. Kemudian, Sesungguhnya atas tanggungan kamilah penjelasannya.
Syekh ‘Aly Ash-shobuni[6] menafsirkan : Nabi Muhammad s.a.w. dilarang oleh Allah SWT menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, karena takut hilangnya hapalan dalam dada beliau,sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, karena menjadi tanggungan Allah SWT dan malaikat Jibril memasukkan kedada Nabi Muhammad s.a.w. sehingga beliau bisa menghafalnya dan membacanya  serta memahami betul-betul ayat yang diturunkan itu secara sempurna.
Berdasarkan ayat ini memberi pengertian bahwa Nabi Muhammad SAW secara musyafahah mengaji dengan malaikat Jibril As. Kemudian sahabat-sahabat nabi mengaji dengan Rasulullah SAW, tabi’in mengaji kepada kepada sahabat, tabi’it tabi’in mengaji kepada kepada tabi’in dan seterusnya sampai ke ulama-ulama al-Qur’an pada zaman ini untuk menjaga keabsahan bacaan al-qur’an.
Ada beberapa cara yang telah dilakukan ulama-ulama sepuh kita :
1.      Guru membaca murid menirukan bacaan guru, metode ini yang paling utama, tapi membutuhkan waktu yang lama. Apalagi kalau muridnya banyak maka banyak juga menyita waktu.
2.      Murid membaca guru mendengarkan bacaan murid, jika salah dibetulkan satu persatu.
3.      Guru membaca al-Qur’an, murid-murid mendengarkan bacaan guru secara berjama’ah (model sema’an)[7]
Semua metode ini bisa diterapkan semua jika ingin menghasilkan murid-murid TPA/TPQ yang baik dan benar bacaanya.  
*      Paham hukum-hukum bacaan al-qur’an[8]
Membaca al-Qur’an dengan baik dan benar adalah merupakan keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar, seorang anak didik bisa membaca dengan baik dan benar tentunya kalau yang member contoh juga baik dan benar.Oleh karenanya seorang guru TPQ harus berusaha memperbaiki dan membenarkan bacaanya kepada guru-guru al-Qur’an, mempelajari tajwid merupakan pendukung yang sangat utama untuk membaca sesuai dengan aturannya.
Ada sebuah riwayat dari Ibnu mas’ud, beliau  berkata : “Baguskanlah bacaan al-qur’anmu?”[9]
(( جود وا القرأ ن   ))
Al-qur’an memilik hukum-hukum tajwid yang  disyari’atkan sebagaimana kesepakan dari ulama salaf berdasarkan riwayat dari Rasulullah SAW, menyalahi aturan bacaan termasuk fasiq, Ibnu al-jauzy berkata:[10]
والاخذ بالتجويد حتم لازم  *   من لن يجود القرأن أثم
لأنه به الاله أنزلا  *    وهكذا منه الينا وصلا
Tajwid itu sesuatu yang harus dipegangi
orang yang tak bertajwid maka berdosa
Qur’an itu turun dari Ilahi Robby
Dari situlah sampai  pada kita semua

Berdasarkan dasar hukum diatas maka ada beberapa materi-materi yang harus dikuasai guru TPQ berdasarkan beberapa kitab dan buku yang tersebar dimasyarakat kita, yaitu :


Tahap pertama
1.      Menguasai Makhorijul Huruf
2.      Menguasai bacaan hukum nun mati /tanwin
3.      Menguasai bacaan Ghunnah
4.      Menguasai hokum mim mati ketemu dengan huruf hija’iyyah
5.      Menguasai Hukum Lam jalalah
6.      Menguasai hukum Ro’

Tahap kedua
1.      Menguasai hukum mad Asli (mad Thobi’i)
2.      Memahami Hukum mad Far’i
-          Mad Jaiz munfasil
-          Mad wajib muttasil
-          Mad silah towilah
-          Mad silah qosiroh
-          Mad ’arid lissukun
-          Mad badal
-          Mad lin
-          Mad lazim mukhoffaf harfi
-          Mad lazim mukhoffak kalimi
-          Mad lazim mutsaqqol harfi
-          Mad lazim mutsaqqol kalimi
3. Memahami hukum waqof dan wasol

Tahap ketiga
1.      Menguasai bacaan Imalah
2.      Menguasai bacaan Isymam
3.      Menguasai bacaan Tashil
4.      Menguasai bacaan Sod diganti sin
5.      Menguasai bacaan Tanwin yang disambung dengan hamzah wasol
6.      Menguasai bacaan ana yang dibaca pendek
7.      Mengetahui bacaan  yaumi’idz
8.      Menguasai bacaan  Qowariro qowarir
9.      Menguasai wau zaidah

Tahap keempat
1.Menguasai  bacaan Dal bila ketemu dengan huruf hija’iyyah
2.Menguasai  bacaan dzal bila ketemu dengan huruf hija’iyyah
3.Menguasai  bacaan Ta’ ta’nis bila ketemu dengan huruf hija’iyyah

Tahap kelima
Tambahan saja ya !!
1.Mengetahui do’a setelah akhir surat[11]
-    At-TinAl                                   -Ghosyiyah
-    Al-Baqoroh                             -Al-Isro’
-    Al-Mursalat                             -Al-Qiyamah
-    Al-Qori’ah                                -Al-Mulk
2.Sujud tilawah / membaca tasbih pada ayat-ayat tertentu
-    QS.Al-’alaq 19                -QS.An-Naml 25
-    QS.Al-Isro’ 109              -Qs.Al-Hajj 18 dan77
-    QS. An-Nahl 49              -QS.Al-Insyiqoq 25


*      Paham kaidah-kaidah bahasa arab khususnya ilmu shorof agar bisa mengetahui bacaan bila dilanjutkan dan berhenti sehingga bisa benar dalam membacannya karena ada Kitab Al-Qur’an misalnya terbitan timur tengah yang tidak member harokat pada kata-kata tertentu misalnya ; QS.Yusuf ayat 9 yaitu kata :أقتلوا    Qs.Al-Hajj 11 خيرأطمأن به   dan lain-lain.
*      Menguasai materi tambahan untuk memotivasi anak didik agar  bisa bersemangat dalam belajar Al-qur’an ilaa yaumil qiyamah disamping itu menghiasi mereka dengan akhlaq al-Qur’an,sehingga anak didik bisa CERDAS DAN MULIA BERSAMA AL-QUR’AN,  diantara  materi yang perlu diajarkan kepada anak didik  sambil berlatih tajwid adalah ;
1.      Menghapal ayat-ayat penting  tentang keimanan misalnya :
§  Allah SWT maha Hayyun dan Qoyyum (QS.Al-Baqoroh ayat  255)
§  Iman kepada Allah, Malaikat-malaikat,kitab-kitab, Rasul-rasul allah dan ayat (QS.Al-Baqoroh 284-286)
2.      Memahami ayat-ayat tentang Rukun Islam, misalnya :
§  Sholat dan Zakat ( QS.Al-Baqoroh 43)
§  Puasa  (QS.Al-Baqoroh 183)
§  Haji  (QS.Ali ‘imron 97)
3.      Menghapal ayat-ayat tentang budi pekerti yang baik
§  pema’af (QS.Al-A’rof  199)
§  Ikhtiar (AR-Ro’du 11)
§  Optimis (QS.Yusuf 87)
§  Tawakkal (QS.At-THOLAQ 3)
§  Birrul Walidain (Luqman 14-15)
§  Rendah hati (QS.Al-Furqon 63, QS.Luqman 18-19)
4.      Menghapal ayat-ayat tentang Fadilah membaca dan mendengarkan Al-Qur’an
5.      Menghapalkan hadis tentang mengkhatamkan al-Qur’an
6.      Menghapalkan hadis tentang ahlul Qur’an
7.      Menghapalkan Surat Yasin
8.      MenghapalkanSurat Al-Waqi’ah
9.      Menghapalkan Surat Al-Mulk
10.  Menghapal QS. Ad-Dukhon
11.  Menghapal QS.As-Sajdah
12.  Memahami manfaat dari ketiga surat diatas
*               Disamping materi-materi diatas, seorang guru TPQ diharapkan memiliki kemampuan dalam bidang teknologi dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang menarik, misalnya : dengan menyajikan cerita-cerita al-Qur’an berupa cerita nabi-nabi, orang-orang soleh,jejak sejarah mereka  berupa film-film animasi yang menumbuhkan kesenangan mereka terhadap al-Qur’an.


IKHTITAM
            Materi-materi diatas perlu dikelola dan disusun bersama-sama untuk mewujudkan generasi yang berkarakter Qur’any dan tentunya didukung dengan semua pihak yang peduli tentang pendidikan anak didik kita semua, karena dengan bermodalkan al-Qur’an generasi kita selamat dunia akherat, Demikian uraian penulis, mari berjuang tanpa henti, memasyarakatkan Al-qur’an dan mengal-Qur’ankan masyarakat. Kun ’aliman aw muta’alliman aw mustami’an aw muhibban.
Daftar Pustaka
Abu zakaria Yahya Bin Syarofuddin an-Nawawi , At-Tibyan Fii adabi hamalatil qur’an,
As-Sayyid Muhammad ‘alwi al-Maliky al-Makky, Al-qowa’id al-asasiyyah fi ‘ulum al-qur’an
Asy-Syekh Hasyim asy’ary ,Irsyadus Saary Fii jam’ musonnafati asy-Syekh Hasyim Asy’ari, Jombang
AW.Munawwir, Kamus Al-Munawwit, Pustaka Progressih, Yogyakarta
KH.Abdullah Umar fadlullah aminuddin, Mustolahut tajwid,  Toha Putra Semarang,
KH.abdullah ‘Umar Baidhowi, risaltul qurro’ wal huffadz, Perc. Al-munawwir Semarang,
Sayyid Muhammad, At-Taliyyah wa at-Targhib, Al-Hidayah, Surabaya
Syekh ‘aly Ash-Shobuny, Shofwatut tafaasir, jilid III, Dar al-Kutub al-‘ilmiyyah
Komunitas Pendidikan.com
Yayasan Al-Arwaniyyah.com
ALHAMDULILLAH
Becik atine, becik pikirane, becik tumindake
Damai agamane


[1] Disampaikan Oleh : al-Faqir ilaa Rabbihil ghoofir H.M.Agus Himawan Asy-Syirbany, S.Ag
(praktisi pengajar al-Qur’an) pada Rabu, 30 Mei 2012 di hotel riyadi palace

[2] Sayyid Muhammad, At-Tahliyyah wat targhib fi at-tarbiyyag wa at-tahdzib,hal.2-3 al-hidayah surabaya
[3] A.W.munawwir, Kamus al-munawwir, hal.469 Pustaka Progressif, Yogyakarta
[4] KH.Hasyim asy’ary, “Adabul ‘alim wal muta’allim”, hal. 21 dalam kitab “Irsyad as-Saary” fi jam’I Musonnafaati asy-Syaikh Hasyim Asy’ary.Al-maktabah al-masruriyyah.

[5] Abu Zakariya yahya bin Syaraifuddin an-Nawawi Asy-Syafi’ai, At-tibyan, hal.29 al-Haromain
[6] Syekh ‘aly Ash-Shobuny, Shofwatut tafaasir,hal.1336-1337 jilid III, Dar al-Kutub al-‘ilmiyyah
[7] Lihat QS.al-Anfal 02, QS.Al-a’rof 204, QS.Al-ankabut 45, QS.Fussilat 26 dan lain-lain
[8] Lihat ; KH.Abdullah Umar fadlullah aminuddin, Mustolahut tajwid,  Toha Putra Semarang, KH.abdullah ‘Umar Baidhowi, risaltul qurro’ wal huffadz, Perc. Al-munawwir Semarang,
[9] As-Sayyid Muhammad ‘alwi al-Maliky al-Makky, Al-qowa’id al-asasiyyah fi ‘ulum al-qur’an, hal.30
[10] Ibid, hal.31
[11] Lihat Muhammad Nawawi al-jawi, at-tibyan fii adabi hamalatil qur’an,hal.